Ditata Indah

POLA pembangunan yang diterapkan Bupati Magetan H Sumantri bersama wakil bupati Samsi adalah mengacu pada bentuk kesejahteraan. Konsep sejahtera, menurut Sumantri mengacu pada filsafat Jawa, 6 W. Yakni wareg, waras, wasis, wutuh, widodo, waskita. Yakni mulai kecukupan sandang, pangan, papan, kesehatan, pendidikan, hingga upaya menjadi seorang insan yang visioner. Dari semua itu, keberhasilan pembangunan yang dirintis Sumantri mulai tampak. Bahkan, jika dihitung angka, sudah ada penurunan warga miskin di Magetan.


Kesejahteraan Masyarakat Dengan Indikator 6 W

Wareg, Waras, Wasis, Wutuh, Widodo, Waskito

WAREG: Cukup pangan, Sandang dan Papan
Dimensi Wareg diukur dengan indikator ketersediaan bahan pangan pokok dan pendapatan. Dari sisi ketersediaan bahan pangan pokok untuk penduduk Magetan sudah mencukupi, bahkan beberapa bahan pangan seperti beras, jagung, ubi kayu, daging, unggas dan telor setiap tahun mengalami surplus.

Dari sisi papan, 89,63% penduduk Magetan tahun 2011 menempati rumah milik sendiri. 6,04% rumah dinas; 1,93% kontrak; 0,16% milik saudara/orang tua; dan 2,24% lain-lain.
Sedangkan dari sisi pendapatan ditunjukkan dengan semakin meningkatnya pengeluaran perkapita sebagai proxy pendapatan. Pengeluaran perkapita riil per bulan (pengaruh inflansi dikeluarkan) penduduk Magetan meningkat dari Rp 342 ribu di tahun 2010 menjadi Rp 419 ribu di tahun 2011

WARAS: Sehat Jasmani dan Rohani
Dimensi Waras diukur dengan indikator angka kematian, angka harapan hidup dan status gizi buruk. Di Jawa Timur, angka harapan hidup di Magetan termasuk tinggi. Dimensi Waras juga ditunjukkan melalui perilaku berobat masyarakat. Data tahun 2011 menunjukkan 28,34% penduduk berobat ke praktek dokter/poliklinik; 27,65% ke praktek tenaga kesehatan; 26,91% ke Puskesmas/Pustu; sisanya lain-lain.

WASIS: Pendidikan Cukup
Dimensi wasis diukur dengan tingkat pendidikan masyarakat melalui indikator angka partisipasi murni, angka putus sekolah dan angka kelulusan di masing-masing jenjang pendidikan. APM SD/MI/Paket A mencapai 99,84% sehingga wajib belajar pendidikan dasar 9 tahun dipastikan sudah tercapai.

WUTUH: Keseimbangan Jasmani dan Rohani
Dimensi wutuh dapat ditunjukkan dengan indikator indeks pembangunan manusia (IPM) Magetan yang berada di atas IPM Jawa Timur. Di samping itu juga ditunjukkan dengan jumlah jamaah haji, jumlah pondok pesantren, jumlah santri, dan tempat ibadah yang menunjukkan masyarakat juga menaruh perhatian dalam bidang rohani.

WIDODO: Selamat Dunia dan Akhirat
Dimensi Widodo selain diukur dengan indikator kerohanian, juga ditunjukkan melalui jumlah perkara baik pidana maupun perdata di pengadilan. Serta jumlah kejadian kecelakaan lalu lintas.

WASKITO: Memandang Jauh ke Depan (Visioner)
Masyarakat  sejahtera selalu berpikir jangka panjang. Untuk menjadi orang yang Waskito diperlukan SDM yang baik. Pendidikan merupakan peletak dasar pembentukan SDM yang visioner. Oleh karena itu, indeks pendidikan yang dibentuk dari angka melek huruf dan rata-rata lama sekolah bisa dijadikan barometer SDM suatu masyarakat.

Author

Written by Admin

Aliquam molestie ligula vitae nunc lobortis dictum varius tellus porttitor. Suspendisse vehicula diam a ligula malesuada a pellentesque turpis facilisis. Vestibulum a urna elit. Nulla bibendum dolor suscipit tortor euismod eu laoreet odio facilisis.

0 komentar: