KONTROVERSI H SUMANTRI-SAMSI

1. Pemerintahan Sumantri-Samsi Gagal dan Jalan di Tempat
- Menelaah keberhasilan dan kegagalan harus dilihat dari berbagai sudut. Termasuk tingkat kepentingannya. Persentase program berhasil dan belum dijalankan pemerintahan SMS, bisa dilihat dari berbagai data capaian yang ada. Sebelas penghargaan nasional yang didapat pada tahun keempat SMS memimpin, merupakan salah satu bukti. Inilah bukti nyata keberhasilan pasangan SMS. Yakni pemerintah pusat mengakuinya dengan penghargaan.
- Jika indicator pemerintahan sudah berjalan adalah adanya pembangunan fisik, bukan berarti SMS tidak melakukan pembangunan. Bukan berarti alokasi anggaran pemerintah tidak dilakukan untuk pembangunan fisik. Proyek ‘warisan’ pemerintahan sebelumnya, disempurnakan oleh pemerintahan SMS. Bukan nilai sedikit untuk meneruskan proyek tersebut. Seperti penyempurnaan jalan tembus Sarangan-Karanganyar, megaproyek multiyears Twin Road Maospati-Sukomoro, finishing Bendungan Gonggang, Jembatan Gandong 3 hingga Pasar Parang, dan sejumlah proyek pelebaran jalan serta pengadaan sarana lalu lintas, merupakan bukti nyata pemerintahan ini berjalan. Sedangkan alokasi lainnya lebih dititikberatkan pada pembangunan sumberdaya manusia. Terbukti, situasi Magetan cukup kondusif selama lima tahun pemerintahan SMS, tanpa ada permasalahan yang mencolok.
- Jauh dari hal itu, beberapa program lain juga terealisasi dengan baik. Itu pun dibuktikan dengan penghargaan yang diterima dari pemerintah pusat. Utamanya dari program prioritas DITATA INDAH. Yakni Pendidikan, Pertanian, Pariwisata, Industri, Perdagangan dan Kesehatan. Di bidang kesehatan, Sumantri bahkan membuat terobosan penggratisan biaya cuci darah bagi seluruh masyarakat Magetan. Tentu, cuci darah bukanlah persoalan anggaran yang sedikit. Namun itulah konsisten pemerintahan SMS untuk menyejahterakan masyarakat Magetan.

2. Tak Konsisten di Bidang Pertanian dan Tak Pro Petani
- Jika tidak ada konsistensi dengan program tersebut, tentu sudah banyak unjuk rasa atau gunjingan-gunjingan kalangan petani terhadap pemerintahan SMS. Namun, seluruh media yang ada di Magetan, juga belum pernah menyuguhkan kajian tersebut. Pertanian merupakan salah satu program prioritas DITATA INDAH.
- Dari sisi teknis, irigasi dan perbaikan sarana prasarana, pemerintahan SMS merealisasikan program Jaringan Irigasi Desa (JIDES) dan Jaringan Irigasi Tingat Usaha Tani (JITUT). Proses distribusi pupuk ke petani juga proporsional melalui jumlah kuota dalam RDKK yang diajukan oleh kelompok tani terkait. Satu periode memimpin, di bidang pertanian, pemerintahan SMS diganjar dengan penghargaan Adikarya Pangan Nusantara oleh pemerintah pusat.
- Secara riil, Magetan mampu mewujudkan swasembada beras. Yakni mampu mencukupi kebutuhan pangan sendiri tanpa harus mendatangkan dari daerah lain. Data yang ada menyebutkan bahwa dari tahun ke tahun, selama era pemerintahan SMS, selain beras, Magetan juga surplus jagung, ubi kayu, daging unggas dan telor.
- Tahun 2010, jumlah penduduk Magetan adalah 693.346 orang. Berdasarkan sektor lapangan kerja, pertanian menempati peringkat pertama sebagai penyumbang tenaga kerja terbanyak yaitu 283.653 (63,52 %). Hal ini mengindikasikan bahwa hampir dua pertiga pekerja di Magetan bergantung pada sektor pertanian. Hal ini juga sebagai indikasi utama, pemerintahan SMS menekan angka pengangguran. Dengan memberdayakan kekuatan masyarakat di bidang yang nyata.

Author

Written by Admin

Aliquam molestie ligula vitae nunc lobortis dictum varius tellus porttitor. Suspendisse vehicula diam a ligula malesuada a pellentesque turpis facilisis. Vestibulum a urna elit. Nulla bibendum dolor suscipit tortor euismod eu laoreet odio facilisis.

0 komentar: