Mantan TKW yang Ingin Perjuangkan Kebijakan Pro Rakyat

Namanya sederhana saja, pendek seperti umumnya gadis desa. Karmini. Usianya 37 tahun, masih tergolong muda. Namun dia-lah srikandi yang kini memimpin fraksi PDI Perjuangan di DPRD Magetan. Jabatan ini diembannya sejak 2009 dan akan berakhir tahun depan. Menduduki jabatan penting seperti saat ini, tak pernah terlintas di benak seorang Karmini muda. Perempuan kelahiran 7 Juli 1976 ini tumbuh sebagaimana  anak-anak kampung lain. Bersekolah di desa dan menikmati masa-masa remaja di keheningan pedesaan nan damai di lereng kaki Gunung Lawu.
Di Desa Tunggur, Kecamatan Lembeyan, Karmini menamatkan pendidikan dasar. Melanjutkan ke SMP di Lembeyan, hingga akhirnya menamatkan pendidikan menengahnya di SMEA PGRI Ponorogo. Awal abad millennium (2000-2002) menjadi titik balik penting bagi kehidupan Karmini. Terdorong harapan untuk memperbaiki taraf hidup sebagaimana umumnya gadis desa, dia pun merantau ke luar negeri. Negara Naga Kecil Asia, Taiwan, menjadi jujugannya. Dua tahun menjadi buruh migran memberi pengalaman hidup berharga bagi ibu dua anak ini.
‘’Menjadi TKW (Tenaga Kerja Wanita) di Taiwan memberin saya banyak pengalaman berharga. Dua tahun itu membuat saya bertambah wawasan pengetahuan. Pikiran saya juga semakin terbuka. Selain tentu saja ekonomi yang lebih baik, saya belajar untuk mandiri,’’ tutur perempuan ayu ini.
Sepulang dari Taiwan, ayahnya, Sono Keling, dipercaya masyarakat untuk menjadi Kepala Desa Tunggur. Dari sang ayah ini-lah Karmini mengenal dunia politik. Sang ayah kemudian mengarahkannya untuk belajar dari level terkecil. Karmini memulai karir politiknya sebagai Wakil Ketua Ranting PDI Perjuangan Desa Tunggur. ‘’Harus saya akui, bapak memberi banyak pelajaran dan pengaruh dalam perjalanan karir politik saya. Dia guru tempat saya belajar bagaimana menjadi pemimpin yang dicintai dan mengabdi bagi rakyat,’’ akunya.
Di ranah politik ini Karmini tidak mendadak melejit. Tahun 2002 menjadi pengurus Ranting, 2005 dia menjadi pengurus DPC PDI Perjuangan Magetan. Selama lima tahun masa kepengurusan itulah, dia banyak belajar tentang politik. ‘’Saya berusaha menyesuaikan diri dengan dunia politik yang didominasi laki-laki. Sebagai perempuan saya mesti meningkatkan kualitas diri agar bisa mengimbangi. Saya terus belajar hal-hal baru agar tak ketinggalan,’’ ujar istri Ery Tryana ini.
Dan melalui pemilu 2009 lalu, atas dorongan ayahnya, dia mencalonkan diri sebagai anggota legislatif. Dan si gadis desa ini mendapat suara cukup signifikan di Dapil 3 (Lembeyan, Kawedanan, Takeran dan Nguntoronadi). Hingga akhirnya dia juga dipercaya sebagai ketua Fraksi PDI Perjuangan di DPRD Magetan, periode 2009-2014.
Menjadi anggota dewan tak kemudian membuatnya silau kekuasaan dan kekayaan. ‘’Saya belajar dari pengalaman dan senior di partai tentang bagaimana menjadi pemimpin yang pro rakyat. Anggota Dewan adalah perwakilan suara rakyat di parlemen. Memperjuangkan kebijakan pro rakyat menjadi tugas utama saya sebagai petugas PDI Perjuangan,’’ urai wanita yang juga sekretaris DPC PDI Perjuangan Magetan ini. [Nng]

Author

Written by Admin

Aliquam molestie ligula vitae nunc lobortis dictum varius tellus porttitor. Suspendisse vehicula diam a ligula malesuada a pellentesque turpis facilisis. Vestibulum a urna elit. Nulla bibendum dolor suscipit tortor euismod eu laoreet odio facilisis.

0 komentar: