Tekad Mengubah Daerah Tandus menjadi Ijo Royo-royo

Jika ada pertanyaan apa yang sudah diperbuat Bupati Magetan H Sumantri selama lima tahun terakhir, tentu tak selesai untuk dibicarakan lisan. Namun, sejarah sudah mencatat, ada satu langkah fenomenal bupati pertama pilihan masyarakat Magetan ini. Apakah itu?

ADALAH bidang pertanian, satu torehan tinta emas yang berhasil digapai Bupati Magetan H Sumantri, periode lima tahun terakhir. Jika memang tak ada gedung megah yang dibangun, rupanya bupati Sumantri memilih untuk membangun dari sektor lainnya. ‘’Pertanian merupakan program prioritas pembangunan yang hasilnya sudah tampak,’’ ujar Kabag Humas dan Protokol Pemkab Magetan Saif Muchlissun.
Pria yang akrab disapa Mukhlis ini menegaskan bahwa komitmen H Sumantri selaku bupati Magetan, salah satunya adalah menyulap kawasan Magetan tengah dan selatan, yang notabene langganan kekeringan dan kelaparan, menjadi kawasan yang subur dan ijo royo-royo. Apalagi, diketahui bahwa 63 persen penduduk Magetan berprofesi sebagai petani. ‘’Ini merupakan salah satu indikator bagaimana impian bupati Sumantri untuk menyejahterakan masyarakat Magetan. Dan ini konkrit, sejarah sudah mencatat keberhasilan tersebut,’’ terang Mukhlis.
Hal senada juga dilontarkan Kepala Dinas Pertanian Magetan Ir Edy Suseno. Menurut Edy, awal menjabat pada era 2008 silam, bupati Sumantri langsung menilai bahwa potensi pertanian wajib dikembangkan. Kala itu, dari catatan Dinas Pertanian, luas areal tanam di Magetan hanya 37 ribu dengan indeks tanam sebanyak 1,82 kali dalam setahun. ‘’Dengan perjuangan bupati Sumantri empat tahun terakhir ini, indeks tanam mengalami peningkatan menjadi 2,25 kali tanam. Atau pertambahan areal tanam sekitar 6300 hektare dalam setahun,’’ terang Edy.
Padahal, jika melihat secara global kondisi lahan di Indonesia, setiap hari areal pertanian justru semakin berkurang. Namun, bupati Sumantri berhasil mengubah kondisi tersebut di Magetan. ‘’Di Magetan, justru areal pertanian tiap tahun bertambah sekitar 16 persen,’’ ujarnya.
Ditambahkan Edy, upaya Sumantri untuk menggenjot sektor pertanian, bukanlah tanpa alasan. Upaya tersebut, kata dia, dilakukan sebagai salah satu upaya mendukung program ketahanan pangan nasional. Apalagi, Magetan juga secara nyata mendukung program swasembada beras untuk penambahan kebutuhan beras nasional.
Dijelaskan, untuk tahun 2012, hasil panen padi Magetan mencapai 279 ribu ton atau sekitar 173 ribu ton beras. Dari angka tersebut, kebutuhan konsumsi masyarakat Magetan hanya 65 ribu ton. Dan sisanya, surplus sekitar 108 ribu ton, dipasok ke luar daerah, untuk mencukupi kebutuhan beras daerah lain.
Untuk komoditi daging sapi, setiap tahun, Magetan rutin mengirim ke luar daerah, lebih dari 40 ribu ekor sapi kereman, hasil penggemukan masyarakat Magetan barat. ‘’Untuk kebutuhan gula, dari sekitar 8000 hektare areal lahan tebu, tahun 2012 berhasil memproduksi gula sebanyak 42.500 ton. Padahal, konsumsi gula masyarakat Magetan hanya sepuluh persennya. Artinya, yang 90 persen dikirim ke luar daerah,’’ tegas Edy. ‘’Juga pada komoditi telor ayam. Dari hasil 15 ribu ton dari petani ayam petelor di Magetan, konsumsi telor masyarakat Magetan hanya 30 persen. Belum lagi pada sektor lainnya. Ini capaian serius pemerintahan bupati Sumantri dalam lima tahun terakhir,’’ terang Edy.
Sementara itu, Bupati Magetan H Sumantri mengaku bahwa upaya yang dilakukannya lima tahun terakhir ini, juga tak lepas dari berbagai kendala. Namun, berbagai kendala tersebut, terus berupaya dikikisnya. Seperti penyediaan bibit unggul, pemenuhan kebutuhan air dan bantuan pembuatan sumur pompa dalam, perbaikan jaringan irigasi desa, bantuan alat pertanian, hingga membuat terobosan untuk menjadikan gabah segera kering untuk menjaga stabilitasasi harga. Termasuk, pemenuhan permodalan lunak yang digelontorkan untuk kelompok-kelompok tani.
Tak hanya itu, pembangunan Bendungan Gonggang di Kecamatan Poncol, juga diharapkan mampu menjadi sarana untuk menunjang kebutuhan air di kawasan Magetan tengah dan selatan. ‘’Sehingga, target kami, sekitar dua hingga tiga tahun ke depan, Magetan tengah dan selatan yang dikenal sebagai daerah kering dan lapar, akan disulap menjadi daerah yang subur dan ijo royo-royo,’’ terang Sumantri.
Apa kuncinya? ‘’Gampang saja sebenarnya. Yang jelas kami bekerja dengan baik, sungguh-sungguh sesuai peraturan yang berlaku, dan satu lagi, tidak macem-macem. Karena prioritasnya adalah untuk kesejahteraan masyarakat Magetan,’’ pungkas H Sumantri. [Tim MO/Rud]

Author

Written by Admin

Aliquam molestie ligula vitae nunc lobortis dictum varius tellus porttitor. Suspendisse vehicula diam a ligula malesuada a pellentesque turpis facilisis. Vestibulum a urna elit. Nulla bibendum dolor suscipit tortor euismod eu laoreet odio facilisis.

0 komentar: