Terdepan Turun ke Bawah saat Wong Cilik Terkena Musibah

Jika bupati H Sumantri memiliki sejarah mengubah kondisi pertanian di Magetan, wakil bupati Samsi beda lagi. Lima tahun terakhir, selain dikenal seringkali marung untuk menyosialisasikan program pemerintahan, Samsi dikenal memiliki satu kepedulian yang tak banyak disorot media. Yakni paling cepat merangkul sejumlah elemen untuk turun ke bawah, ketika ada masyarakat dilanda bencana.

KETUA Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Magetan Joko Suyono memiliki pandangan terhadap sosok kepemimpinan wakil bupati Samsi. Pentolan legislatif yang seringkali bersinergi dengan pemerintahan eksekutif ini, menilai bahwa aktivitas Samsi memang tak banyak di sorot media. ‘’Tetapi Pak Samsi justru banyak aktivitas yang dilakukan, utamanya bersinggungan dengan wong cilik,’’ terang Joko Suyono.
Salah satu contohnya, pada April 2012 lalu, Samsi tegas memperjuangkan sekitar 3000 rumah warga tidak layak huni, untuk menjadi rumah layak huni. Bahkan, kala itu, Samsi intens mengomunikasikan dengan anggota fraksi PDI Perjuangan di DPR-RI. ‘’Begitulah, Pak Samsi selalu terdepan mengajak seluruh elemen, baik di pemerintahan maupun partai, untuk turun ke bawah, membantu warga tidak mampu,’’ ucap pria yang juga politisi PDI Perjuangan ini.
Menurut Joko, diketahuinya 3000 rumah warga tidak layak huni di Magetan itu, merupakan hasil kegiatan silaturahmi rutin yang dilakukan DPC PDI Perjuangan. Silaturahmi di 18 kecamatan setiap minggu itu, juga gagasan Samsi untuk seluruh kader banteng moncong putih Magetan. ‘’Dari acara menyapa kader bawah itu, akhirnya diperoleh data terkait situasi dan kondisi masyarakat di bawah,’’ terangnya.
Senada dengan Joko Suyono, Ketua Komisi D DPRD Magetan Rinita Sofia Hadi juga memiliki kesan saat mendampingi wakil bupati Samsi saat ‘bergerak’ di bawah. Menurut Kohong-sapaan karib Rinita Sofia Hadi-dalam kegiatan silaturahmi mingguan yang digagas Samsi tersebut, wakil bupati asal Desa Kembangan, Kecamatan Sukomoro itu tak pernah lupa ‘ninggali’ bantuan bagi warga yang disambangi. ‘’Sudah banyak bantuan diberikan. Seperti pembangunan musala, hingga bantuan uang kepada pedagang kaki lima di Terminal Maospati,’’ terang Kohong.
Di tingkatan bawah, gebrakan Samsi untuk wong cilik juga membekas positif. Ketua Ranting PDI Perjuangan Desa Kembangan Komari mengaku mendapat instruksi langsung dari Samsi saat Desa Kembangan, Kecamatan Sukomoro dihempas bencana angin ribut, pertengahan Januari 2013 lalu. ‘’Kami langsung diminta mengajak seluruh kader partai untuk bergotong royong memperbaiki rumah rusak. Seluruhnya dilakukan secara ikhlas,’’ tegas Komari.
Selain itu, loyalitas Samsi untuk PDI Perjuangan juga teraplikasi positif di pemerintahan Magetan, lima tahun terakhir. Seperti saat pemerintah pusat mewacanakan kenaikan harga BBM, kala itu DPP PDI Perjuangan menginstruksikan adanya penolakan kenaikan harga BBM. Samsi juga mendesak pemerintahan Magetan untuk berani menyatakan penolakan. Terbukti, unsur eksekutif dan legislatif di Magetan, kompak menolak kenaikan harga BBM.
Sementara itu, apa yang sudah dilakukan itu, menurut Samsi merupakan bagian dari sifatnya yang selalu memosisikan diri sebagai wakil masyarakat bawah. ‘’Sesuai arahan perjuangan partai yang pro rakyat, kami berupaya selalu dekat dengna masyarakat. Untuk itu, saya selalu mengajak utamanya kader PDI Perjuangan Magetan, untuk bersama turun ke bawah, merasakan apa yang dibutuhkan wong cilik,’’ terang Samsi. [Tim MO/Nng/Rud]

Author

Written by Admin

Aliquam molestie ligula vitae nunc lobortis dictum varius tellus porttitor. Suspendisse vehicula diam a ligula malesuada a pellentesque turpis facilisis. Vestibulum a urna elit. Nulla bibendum dolor suscipit tortor euismod eu laoreet odio facilisis.

0 komentar: