MAGETAN OPTIMIS – Dikabarkan bakal menghadang langkah PDI Perjuangan yang notabene partai pemenang pemilu di Magetan, jelang detik-detik pendaftaran kandidat, koalisi sejumlah partai besar justru terancam bubar. Sinyal itu mencuat dan kian santer setelah muncul wacana Partai Golkar bakal mengusung kandidat tersendiri. ’’Kami akan secepatnya menentukan siapa yang akan diusung Partai Golkar pada Pilkada Magetan 2013 mendatang,’’ ujar Tomo Budi Harsojo, wakil Ketua bidang Pemenangan DPD Partai Golkar Jawa Timur, saat ke Magetan, Selasa (18/12) lalu.
Kondisi tersebut, lanjut Tomo, diperkuat dengan proses survei internal dari DPP Partai Golkar yang kini dalam tahapan finishing. Lantas, bagaimana rencana mengusung kandidat atas dasar kesepakatan koalisi? ’’Kami tetap tentukan kandidat sendiri. Siapa pun yang akan direkomendasikan DPP, harus ditaati dan didukung! Sekali lagi, semua harus taat terhadap keputusan DPP,’’ tegas politisi senior asal Madiun ini.
Disinggung apakah partai berlambang pohon beringin yang sukses di era orde baru ini bakal pecah kongsi dengan koalisi, Tomo mengelak dengan jawaban diplomatis. Menurutnya, beberapa pernyataan yang dialamatkan ke partainya, merupakan hak bagi seluruh pihak.
Namun, saat ini dia mengaku tengah melakukan komunikasi politik. Apalagi, untuk mengusung sepaket kandidat, Golkar harus berkoalisi dengan partai lain, yang minimal memiliki satu kursi di DPRD. ’’Komunikasi politik masih dilakukan. Dan DPP-lah yang memiliki hak mutlak untuk menentukan, dengan siapa (DPD Partai Golkar) akan berkoalisi (dan tidak mutlak dengan Demokrat cs),’’ tegasnya.
Dari arena survei, rupanya ada sembilan nama yang disorongkan kepada masyarakat Magetan untuk diuji tingkat kepopulerannya. Mereka adalah H Sumantri (bupati incumbent), Sofandi (Ketua DPD Golkar Magetan), Samsi (wabup incumbent), Maidi (sekda Kota Madiun), dan H Miratul Mukminin (pimpinan PSM Takeran). Juga H Djarno (mantan wabup Magetan), H Hisjam Rosidi (staf ahli Bupati Sidoarjo), Kol Zeni (purn) H Djoko Prabowo (purnawirawan TNI), serta H Sunardi ‘Gaul’ (purnawirawan TNI).
Sumber di internal Partai Golkar, salah satu lembaga survei yang terlibat adalah lembaga Jasmerah. Hasil surveinya cukup mencengangkan. Dua tokoh di urutan bontot, justru tokoh yang dianggap cukup populer. Yakni Samsi (17,39 persen) dan H Miratul Mukminin alias Gus Amik (10,43 persen). Sedangkan kandidat yang berada di urutan teratas, justru H Hisjam Rosidi dengan 29,13 persen.
Di sisi lain, jika Partai Golkar ancang-ancang hengkang dari koalisi dan bersiap usung kandidat, pelopor koalisi ‘partai gendut’, yakni Partai Demokrat, justru bersikap wait and see. Pun, nama H Hartoto yang sebelumnya disebut-sebut bakal melenggang sebagai bakal calon bupati, juga belum mendapat lampu hijau DPP Partai Demokrat di Jakarta.
Bahkan, DPP Partai Demokrat masih mengakui jika kandidat cukup populer pilihan masyarakat adalah calon petahana H Sumantri. Hal itu bahkan sempat diakui Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) DPP Partai Demokrat Ramadhan Pohan. ‘’Tapi hingga sekarang, kami belum memutuskan akan mengusung siapa nanti,’’ terang Ramadhan Pohan, saat ditemui beberapa waktu lalu.
Kondisi tersebut, lanjut Tomo, diperkuat dengan proses survei internal dari DPP Partai Golkar yang kini dalam tahapan finishing. Lantas, bagaimana rencana mengusung kandidat atas dasar kesepakatan koalisi? ’’Kami tetap tentukan kandidat sendiri. Siapa pun yang akan direkomendasikan DPP, harus ditaati dan didukung! Sekali lagi, semua harus taat terhadap keputusan DPP,’’ tegas politisi senior asal Madiun ini.
Disinggung apakah partai berlambang pohon beringin yang sukses di era orde baru ini bakal pecah kongsi dengan koalisi, Tomo mengelak dengan jawaban diplomatis. Menurutnya, beberapa pernyataan yang dialamatkan ke partainya, merupakan hak bagi seluruh pihak.
Namun, saat ini dia mengaku tengah melakukan komunikasi politik. Apalagi, untuk mengusung sepaket kandidat, Golkar harus berkoalisi dengan partai lain, yang minimal memiliki satu kursi di DPRD. ’’Komunikasi politik masih dilakukan. Dan DPP-lah yang memiliki hak mutlak untuk menentukan, dengan siapa (DPD Partai Golkar) akan berkoalisi (dan tidak mutlak dengan Demokrat cs),’’ tegasnya.
Dari arena survei, rupanya ada sembilan nama yang disorongkan kepada masyarakat Magetan untuk diuji tingkat kepopulerannya. Mereka adalah H Sumantri (bupati incumbent), Sofandi (Ketua DPD Golkar Magetan), Samsi (wabup incumbent), Maidi (sekda Kota Madiun), dan H Miratul Mukminin (pimpinan PSM Takeran). Juga H Djarno (mantan wabup Magetan), H Hisjam Rosidi (staf ahli Bupati Sidoarjo), Kol Zeni (purn) H Djoko Prabowo (purnawirawan TNI), serta H Sunardi ‘Gaul’ (purnawirawan TNI).
Sumber di internal Partai Golkar, salah satu lembaga survei yang terlibat adalah lembaga Jasmerah. Hasil surveinya cukup mencengangkan. Dua tokoh di urutan bontot, justru tokoh yang dianggap cukup populer. Yakni Samsi (17,39 persen) dan H Miratul Mukminin alias Gus Amik (10,43 persen). Sedangkan kandidat yang berada di urutan teratas, justru H Hisjam Rosidi dengan 29,13 persen.
Di sisi lain, jika Partai Golkar ancang-ancang hengkang dari koalisi dan bersiap usung kandidat, pelopor koalisi ‘partai gendut’, yakni Partai Demokrat, justru bersikap wait and see. Pun, nama H Hartoto yang sebelumnya disebut-sebut bakal melenggang sebagai bakal calon bupati, juga belum mendapat lampu hijau DPP Partai Demokrat di Jakarta.
Bahkan, DPP Partai Demokrat masih mengakui jika kandidat cukup populer pilihan masyarakat adalah calon petahana H Sumantri. Hal itu bahkan sempat diakui Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) DPP Partai Demokrat Ramadhan Pohan. ‘’Tapi hingga sekarang, kami belum memutuskan akan mengusung siapa nanti,’’ terang Ramadhan Pohan, saat ditemui beberapa waktu lalu.
Bukan tanpa alasan, jika Demokrat masih memperhitungkan kekuatan incumbent. Apalagi itu dibuktikan dengan kedatangan Ketua Dewan Pembina DPP Partai Demokrat H Susilo Bambang Yudhoyono ke Magetan, dalam kunjungan kerjanya yang terkesan mendadak, Selasa (11/12) lalu. Apalagi, kunjungan tersebut tak lama berselang setelah sebelumnya Sekjen DPP Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono, silaturahmi dengan bupati H Sumantri di pendapa Surya Graha.
Masih menurut Ramadhan Pohan, saat ini partainya masih mengkaji, siapa-siapa yang bakal diusung Partai Demokrat dalam pilkada Magetan 2013 mendatang. ‘’Dan (hingga berita ini ditulis, Red) kami belum memutuskan, akan mengusung siapa. Belum ada keputusan resmi,’’ ujar Pohan yang disebut-sebut bakal menjadi kandidat kuat Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) menggantikan Andi Mallarangeng, yang menjadi tersangka dugaan korupsi wisma atlet. (tim MO)
Masih menurut Ramadhan Pohan, saat ini partainya masih mengkaji, siapa-siapa yang bakal diusung Partai Demokrat dalam pilkada Magetan 2013 mendatang. ‘’Dan (hingga berita ini ditulis, Red) kami belum memutuskan, akan mengusung siapa. Belum ada keputusan resmi,’’ ujar Pohan yang disebut-sebut bakal menjadi kandidat kuat Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) menggantikan Andi Mallarangeng, yang menjadi tersangka dugaan korupsi wisma atlet. (tim MO)
0 komentar: