SEBAGIAN kalangan di
Magetan memimpikan sosok pemimpin muda yang diharapkan mampu bergerak cepat
dalam melaksanakan pembangunan di Magetan. Wacana itu bahkan santer muncul,
dalam dialog pemuda yang diadakan aktivis jejaring pemuda Magetan beberapa
waktu lalu. Dari dialog tersebut muncul pemikiran bahwa perlu adanya kolaborasi
pemimpin senior yang diperlukan pengalamannya dalam memimpin Magetan dan
pemimpin muda yang memiliki fighting
spirit. Sehingga mampu bergerak cepat mengatasi permasalahan rakyat serta melakukan
pembangunan di Magetan. Beberapa nama tokoh-tokoh muda di Magetan muncul ke
permukaan, salah satunya Joko Suyono, ketua DPRD Magetan.
Politikus
muda yang lahir pada 22 Juli, 40 tahun lalu ini mengawali karir politiknya mulai
dari bawah. Yakni sebagai pengurus ranting di PDI Perjuangan (PDIP).
Selama
merintis karir di legislatif, politisi kelahiran 1972 ini bisa dianggap cukup
berhasil mengawal pemerintahan Bupati Magetan Sumantri, yang pada Pilkada 2008
lalu diberangkatkan melalui PDIP. Terbukti, selama Joko Suyono menjabat sebagai
ketua DPRD Magetan, DPRD bisa berjalan sinergis dengan pemerintah kabupaten Magetan.
laporan pertanggungjawaban pemerintahan Sumantri setiap tahun hingga tahun
terakhir masa jabatannya bisa diterima oleh semua fraksi di DPRD Magetan. Parlemen
sebagai fungsi legislasi juga mampu menelorkan
beberapa Raperda yang saat ini sudah menjadi produk hukum mengikat, yakni Perda.
Sebagai
tokoh muda visioner yang memiliki visi kedepan, ia melakukan pengamatan, pemetaan
dan analisa isu-isu strategis permasalahan yang berkembang di masyarakat Magetan,
seperti rendahnya investasi, pembangunan antara wilayah yang belum merata,
pencemaran lingkungan hidup, rendahnya kualitas pendidikan, derajat kesehatan
dan pelayanan kesehatan yang belum merata, jumlah penduduk miskin yang masih
banyak, ketersediaan air bersih di Magetan selatan yang masih terbatas, tingkat
pengangguran tinggi, belum dikembangkannya potensi wisata, penegakan supremasi
hukum, dan infrastruktur yang terbatas.
Dari
pemetaan isu-isu yang ada kemudian dijadikan sebagai daya ungkit berbagai
program kegiatan dan kebijakan dalam rangka percepatan pelaksanaan pembangunan,
peningkatan penyelenggaraan pemerintahan, dan peningkatan mutu pelayanan kepada
masyarakat. Berbagai permasalahan yang ada tersebut menjadi prioritas program
kegiatan yang dikelompokkan menjadi lima program kerja yang disingkat
PARIKESIT, yakni Pendidikan, Pariwisata, Kesehatan, Industri dan perdagangan,
serta Pertanian. Untuk membuka dinamika langkah-langkah program pembangunan
melalui motto AMARTA yang berarti Aman, Merata, Adil, Ramah, Tentram, dan Asri Dengan program pembangunan yang melibatkan
seluruh elemen masyarakat diharapkan akan mampu mewujudkan masyarakat Magetan
yang sejahtera dan produktif.
Langkah-langkah
yang harus diambil untuk mewujudkan masyarakat yang sejahtera dan produktif
adalah dengan mewujudkan pemerintahan yang bersih dan berwibawa, memacu
pertumbuhan ekonomi kerakyatan, optimalisasi sumber daya alam yang berwawasan
lingkungan, meningkatkan sarana dan prasarana infrastruktur dalam rangka
pemerataan pembangunan, peningkatan supremasi hukum, dan peningkatan
produktifitas sumber daya manusiaSelain itu, untuk mewujudkan masyarakat yang
sejahtera dan produktif dengan melaksanakan strategi pembangunan GEBYAR MAGETI
yang berarti Gerakan pertumbuhan ekonomi kerakyatan, Emansipasi wanita,
Berpihak pada aspirasi masyarakat, Pelayanan prima, Aparatur yang bersih dan
berwibawa, Sarana dan prasarana infrastruktur, Mengentaskan kemiskinan,Alam
yang asri, Generasi yang produktif, Supremasi hukum, Tertib administrasi, dan
Iman dan taqwa. [Ari]
Nama:
Joko
Suyono, S.Sos
Tempat,
tanggal lahir:
Magetan,
22 Juli 1972
Istri:
Ardhita
Gusanti, S.Pd
Anak:
-
Arin
Detyana Putri
-
Dhion
Ganjar Dewanto
Alamat:
Desa
Mrahu, Kecamatan Kartoharjo, Magetan
0 komentar: