Ada yang Istimewa

Selama menjabat sebagai wakil bupati, Samsi seringkali ‘menghilang’ dari ruang kerjanya. Di mana dia? Jangan salah. Pria yang juga Ketua DPC PDI Perjuangan Magetan ini, lebih banyak menghabiskan waktunya di warung. Tidak hanya sekadar menyeruput secangkir kopi nasgitel alias panas, legi dan kenthel, tetapi, itu adalah salah satu dari karakter dia bekerja. Ya, aktivitas di di warung desa, lebih diupayakan dia sebagai sarana menyerap aspirasi, termasuk menyosialisasikan program pemerintah.
Lantas, bagaimana bupati Sumantri? Bupati asal Kedungguwo, Kecamatan Sukomoro ini juga tak kalah aksinya. Sejumlah kalangan diupayakan untuk dirangkul. Dengan harapan, mampu menyinergikan program pemerintahan dan pembangunan Magetan, terhadap kepentingan masyarakat.
Itulah aksi-aksi nyata yang sudah dibuktikan pasangan H Sumantri dan Samsi (SMS), dalam pola pemerintahannya lima tahun terakhir. Mereka seolah tak pernah membangun sekat antara pejabat dengan masyarakat. Hingga tak mustahil rasanya, jika ribuan ibu-ibu Muslimat NU, melakukan doa bersama di Kecamatan Lembeyan, untuk kesuksesan pasangan SMS ini. Dengan harapan, supaya bisa memimpin Magetan kembali, lima tahun mendatang.
Memang, gebrakan-gebrakan yang seringkali dilakukan pasangan ini, seolah menjadikan DPP PDI Perjuangan kepincut, untuk memberikan rekom kepada keduanya, untuk kali kedua. Gebrakan nyata di lapangan, dengan berbagai intervensi sosial, dinilai DPP PDI Perjuangan sebagai modal besar pasangan SMS ini, untuk kembali melaju di Pilkada Magetan, 24 April mendatang.
Jika pasangan lain sibuk menebar janji, pasangan SMS sudah membuktikan. Tak banyak janji diumbar. Masyarakat Magetan sudah mengenal sosok H Sumantri dan Samsi, sebagai pribadi yang santun, dan membumi dalam penampilannya. Meski banyak cemoohan datang, karena memang tiada gading yang tak retak. Rubrik kontroversi pada edisi ini, masih kembali mengupas terkait sisi negatif pasangan SMS.
Merunut dari sisi sosiologis, pasangan SMS memiliki karakter erat dengan keseharian masyarakat Magetan. Menciptakan iklim pemerintahan dan suasana kota yang jauh dari konflik. Sejumlah program prioritas, diseriusi hingga berhasil melahirkan berbagai penghargaan-penghargaan cukup manis.
Bakal ada strategi penyempurnaan program prioritas awal. Itu adalah salah satu tekad H Sumantri, jika lima tahun mendatang, dipercaya rakyat untuk melanjutkan pemerintahannya. Dan sekali lagi, tak ada bukti konkret yang mampu menegaskan kegagalan kedua pemimpin Magetan ini. Jika gebrakan dan aksi nyata sudah dilakukan, apakah pasangan SMS masih diragukan? Jawabnya: TIDAK!
So, pada edisi ke empat kali ini, kami merasa ada sesuatu yang istimewa. Karena kami cetak tepat pada tanggal 9 Februari 2013, alias Hari Pers Nasional (HPN). Selamat hari pers, bagi seluruh insan media. Sebagaimana semangat HPN 2013 kali ini: Pers Bermutu, Bangsa Maju.
Tentu, keistimewaan tak berhenti di situ. Sehari selang cetak edisi ke empat, juga bertepatan dengan tahun baru Imlek. Selamat kembali bagi yang merayakan, Gong xi fat chai. Seluruhnya terasa istimewa, seistimewa duet pemimpin Magetan, H Sumantri dan Samsi. Salam! [*]

Author

Written by Admin

Aliquam molestie ligula vitae nunc lobortis dictum varius tellus porttitor. Suspendisse vehicula diam a ligula malesuada a pellentesque turpis facilisis. Vestibulum a urna elit. Nulla bibendum dolor suscipit tortor euismod eu laoreet odio facilisis.

0 komentar: