JEMBATAN Gandong, Magetan, kembali jadi tempat
mengakhiri hidup dengan terjun ke dasar sungai yang curam dan berbatu,
Senin (11/3). Hanya, aksi nekat bunuh diri seorang warga kali ini
berhasil digagalkan Sumantri, Bupati Magetan yang kebetulan lewat
jembatan itu.
Adalah Dwi Wulandari, 22, perempuan dua anak
yang berusaha mengakhiri hidupnya. Diduga, aksi warga Desa Durenan,
Kecamatan Sidorejo itu dipicu konflik keluarga, karena usai bertengkar
dengan sang suami.
Siang itu, Sumantri yang melintas Jembatan Gandong melihat seorang wanita di tepi jembatan seperti sedang siap meloncat. "Saya baru saja pulang dari gedung DPRD untuk menghadiri pengambilan sumpah pergantian antar waktu (PAW). Tak sengaja, saya melihat ibu ini di tepi jembatan seperti akan melompat. Saya spontan berhenti dan mencegahnya," ungkap bupati dari PDI Perjuangan itu.
Minggu lalu seorang perempuan ditemukan tewas mengapung di bawah jembatan yang sama. Dia loncat dari jembatan setinggi 25 meter pada Rabu (6/3) sore. Setelah dilakukan pencarian selama 20 jam, jasad perempuan bernama Suharni,47, warga Jalan Sawo, Kecamatan Selosari itu ditemukan suaminya, Waluyo, sekira 200 meter dari jembatan.
Tim penyelamat kemudian mengevakuasi jenazah korban ke RSUD Dr Sayidiman. Menurut Kapolsek Magetan, AKP Marino, jenazah korban menyangkut di bebatuan. Jenazah ditemukan sekitar 30 meter dari lokasi bunuh diri.
Maraknya aksi bunuh diri di jembatan Gandong mendapat perhatian serius pihak-pihak terkait. "Kami segera melakukan koordinasi dengan pemkab dan kepolisian. Akan dibuatkan pagar pembatas untuk mengamankan area sekitar jembatan agar aksi serupa tak terulang, " terang Joko Suyono, Ketua DPRD Kabupaten Magetan.
Jembatan Gandong 1 berada di pusat kota Magetan, menghubungkan alun-alun dengan pusat petokoan jalan Yos Sudarso. (sa)
Siang itu, Sumantri yang melintas Jembatan Gandong melihat seorang wanita di tepi jembatan seperti sedang siap meloncat. "Saya baru saja pulang dari gedung DPRD untuk menghadiri pengambilan sumpah pergantian antar waktu (PAW). Tak sengaja, saya melihat ibu ini di tepi jembatan seperti akan melompat. Saya spontan berhenti dan mencegahnya," ungkap bupati dari PDI Perjuangan itu.
Minggu lalu seorang perempuan ditemukan tewas mengapung di bawah jembatan yang sama. Dia loncat dari jembatan setinggi 25 meter pada Rabu (6/3) sore. Setelah dilakukan pencarian selama 20 jam, jasad perempuan bernama Suharni,47, warga Jalan Sawo, Kecamatan Selosari itu ditemukan suaminya, Waluyo, sekira 200 meter dari jembatan.
Tim penyelamat kemudian mengevakuasi jenazah korban ke RSUD Dr Sayidiman. Menurut Kapolsek Magetan, AKP Marino, jenazah korban menyangkut di bebatuan. Jenazah ditemukan sekitar 30 meter dari lokasi bunuh diri.
Maraknya aksi bunuh diri di jembatan Gandong mendapat perhatian serius pihak-pihak terkait. "Kami segera melakukan koordinasi dengan pemkab dan kepolisian. Akan dibuatkan pagar pembatas untuk mengamankan area sekitar jembatan agar aksi serupa tak terulang, " terang Joko Suyono, Ketua DPRD Kabupaten Magetan.
Jembatan Gandong 1 berada di pusat kota Magetan, menghubungkan alun-alun dengan pusat petokoan jalan Yos Sudarso. (sa)
Sumber: pdiperjuangan-jatim.org
Foto: magetankumandang
0 komentar: