PEMILIHAN kepala daerah (Pilkada) Magetan
tinggal 30 hari lagi. DPC PDI Perjuangan Magetan sebagai pengusung
tunggal pasangan Sumantri - Samsi (SMS) terus merapatkan barisan
menghadapi medan perang 24 April mendatang.
Salah satu langkah pengamanan yang dilakukan
adalah menyiapkan saksi pemungutan suara baik di tingkat TPS, PPS, PPK,
maupun KPU. Tim kampanye SMS menggelar pembekalan saksi sejak Kamis
(21/3) hingga Senin (25/3) depan.
Acara pembekalan dilakukan terpusat di aula Wisma Perjuangan, kantor DPC PDI Perjuangan Magetan, Jl Raya Sukomoro - Maospati mulai pukul 9 pagi hingga 2 siang.
"Ada 3.033 saksi yang kami latih. Terdiri 2.762 saksi TPS, 235 saksi PPS,36 saksi PPK, dan 2 saksi KPU," urai Rinita Sofia Hadi, ketua tim pemenangan SMS, hari ini.
Menurut Rinita, saksi-saksi ini adalah pengurus PAC, Ranting, dan Anak Ranting di setiap wilayah. "Mereka disiapkan tidak hanya untuk pengamanan pilkada namun juga sekaligus mempersiapkan pemilu 2014," terang pria yang akrab disapa Kohong itu.
Kekalahan pasangan calon dalam sebuah Pemilukada tidak mesti karena dukungan pemilih yang kurang, imbuh Rinita, tapi mungkin akibat suara yang diperolehnya hilang. Agar tidak terjadi kehilangan suara maka perlu dilakukan pengamanan suara.
"Orang terdepan dalam pengamanan suara adalah saksi di TPS yang hadir mengikuti dan mengawasi jalannya pemungutan, penghitungan dan rekapitulasi suara. Saksi adalah ujung tombak pengamanan suara. Karena itu selain pengetahuan teknis mereka juga mesti dibekali pemahaman ideologi dan pentingnya menjaga martabat dan harga diri PDI perjuangan," urainya. (sa)
Acara pembekalan dilakukan terpusat di aula Wisma Perjuangan, kantor DPC PDI Perjuangan Magetan, Jl Raya Sukomoro - Maospati mulai pukul 9 pagi hingga 2 siang.
"Ada 3.033 saksi yang kami latih. Terdiri 2.762 saksi TPS, 235 saksi PPS,36 saksi PPK, dan 2 saksi KPU," urai Rinita Sofia Hadi, ketua tim pemenangan SMS, hari ini.
Menurut Rinita, saksi-saksi ini adalah pengurus PAC, Ranting, dan Anak Ranting di setiap wilayah. "Mereka disiapkan tidak hanya untuk pengamanan pilkada namun juga sekaligus mempersiapkan pemilu 2014," terang pria yang akrab disapa Kohong itu.
Kekalahan pasangan calon dalam sebuah Pemilukada tidak mesti karena dukungan pemilih yang kurang, imbuh Rinita, tapi mungkin akibat suara yang diperolehnya hilang. Agar tidak terjadi kehilangan suara maka perlu dilakukan pengamanan suara.
"Orang terdepan dalam pengamanan suara adalah saksi di TPS yang hadir mengikuti dan mengawasi jalannya pemungutan, penghitungan dan rekapitulasi suara. Saksi adalah ujung tombak pengamanan suara. Karena itu selain pengetahuan teknis mereka juga mesti dibekali pemahaman ideologi dan pentingnya menjaga martabat dan harga diri PDI perjuangan," urainya. (sa)
Sumber: pdiperjuangan-jatim.org
0 komentar: