Magetan Optimis - Dalam berbagai kegiatan sosial di Magetan, kepedulian Bambang Soetrisno kepada masyarakat tak perlu diragukan. Pengusaha keturunan Tionghoa ini memang getol di berbagai kegiatan sosial. Beberapa badan dan yayasan sosial di Magetan dan Madiun pun sudah didirikannya.
Mengawali karir pada tahun 1967, Bambang kala itu mendapat kesempatan mengajar sukarela untuk beberapa bidang ilmu, di beberapa sekolah di Madiun. Salah satu bidang studi yang dikuasainya adalah Bahasa Mandarin. Lama hidup di kota pecel, pria yang akrab disapa Bambang Nogo ini pada 1969 hijrah ke Gorang-gareng, Magetan. Di kawasan inilah, awal mula kehidupan dia sebagai pengusaha, dimulai.
Kala itu, dia mendirikan toko emas ‘Nogo’ dan berdagang semua hasil bumi. Usaha itu bahkan ditekuninya hingga saat ini. Tapi, rupanya kesuksesan finansial yang didapatnya kini, tak lantas membuatnya puas secara batiniah. ‘’Dalam diri saya, tertanam kuat prinsip bagaimana saya bisa memajukan masyarakat Gorang-gareng khususnya, dan Magetan pada umumnya. Tanpa membedakan ras, suku, golongan dan agama,’’ kata Bambang Nogo saat ditemui Magetan Optimis di rumahnya di Gorang-gareng, Kecamatan Kawedanan, Magetan.
Dari sisi organisasi, tahun 1976, Bambang tercatat sebagai anggota KONI Magetan. Di organisasi olahraga ini, Bambang membidangi beberapa cabang olahraga dengan prestasi cukup moncer. Bahkan, puncak prestasi berhasil diraih saat dia terpilih sebagai salah satu tokoh olahraga berpengaruh di Jawa Timur tahun 2012 dari Pemprov Jatim. Bambang dinilai memiliki kiprah penting pada cabor-cabor seperti sepak bola, tenis lapangan dan bola voli. ‘’Karena faktor usia, olah raga mulai saya tinggalkan sedikit demi sedikit. Saya alihkan pada bidang sosial kemasyarakatan,’’ terangnya.
Di organisasi sosial, Bambang saat ini tercatat sebagai Ketua Yayasan Sedyo Hangudi Gotong Royong. Termasuk menjadi Charter President Lion Club Madiun. Organisasi sosial ini secara periodik menyalurkan bantuan dan pengobatan gratis kepada masyarakat kurang mampu, fakir miskin, anak yatim piatu dan korban bencana alam. ‘’Penggalangan dana dari sumbangan anggota yayasan dan donatur di luar negeri. Kita salurkan seluruhnya kepada masyarakat Magetan. Ada juga masyarakat di eks-Karesidenan Madiun,’’ terang Bambang.
Bagi Bambang Nogo, berorganisasi sudah menyatu dalam dirinya. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya organisasi yang diikutinya, bahkan dipimpinnya. Di antaranya Ketua Asosiasi Pengusaha Emas Permata Indonesia (APEPI) Magetan, Ketua Paguyuban Pengusaha Gorang-gareng, Ketua Dragon Dance and Singing Club Madiun. Bahkan pernah juga dia menjadi ketua di beberapa cabang olah raga di Magetan. ‘’Ya sekitar tahun 1976 itu saya mulai aktif di organisasi dan yayasan sosial. Itu saya lakukan sampai sekarang,’’ pungkas Bambang. [Bep]
Mengawali karir pada tahun 1967, Bambang kala itu mendapat kesempatan mengajar sukarela untuk beberapa bidang ilmu, di beberapa sekolah di Madiun. Salah satu bidang studi yang dikuasainya adalah Bahasa Mandarin. Lama hidup di kota pecel, pria yang akrab disapa Bambang Nogo ini pada 1969 hijrah ke Gorang-gareng, Magetan. Di kawasan inilah, awal mula kehidupan dia sebagai pengusaha, dimulai.
Kala itu, dia mendirikan toko emas ‘Nogo’ dan berdagang semua hasil bumi. Usaha itu bahkan ditekuninya hingga saat ini. Tapi, rupanya kesuksesan finansial yang didapatnya kini, tak lantas membuatnya puas secara batiniah. ‘’Dalam diri saya, tertanam kuat prinsip bagaimana saya bisa memajukan masyarakat Gorang-gareng khususnya, dan Magetan pada umumnya. Tanpa membedakan ras, suku, golongan dan agama,’’ kata Bambang Nogo saat ditemui Magetan Optimis di rumahnya di Gorang-gareng, Kecamatan Kawedanan, Magetan.
Dari sisi organisasi, tahun 1976, Bambang tercatat sebagai anggota KONI Magetan. Di organisasi olahraga ini, Bambang membidangi beberapa cabang olahraga dengan prestasi cukup moncer. Bahkan, puncak prestasi berhasil diraih saat dia terpilih sebagai salah satu tokoh olahraga berpengaruh di Jawa Timur tahun 2012 dari Pemprov Jatim. Bambang dinilai memiliki kiprah penting pada cabor-cabor seperti sepak bola, tenis lapangan dan bola voli. ‘’Karena faktor usia, olah raga mulai saya tinggalkan sedikit demi sedikit. Saya alihkan pada bidang sosial kemasyarakatan,’’ terangnya.
Di organisasi sosial, Bambang saat ini tercatat sebagai Ketua Yayasan Sedyo Hangudi Gotong Royong. Termasuk menjadi Charter President Lion Club Madiun. Organisasi sosial ini secara periodik menyalurkan bantuan dan pengobatan gratis kepada masyarakat kurang mampu, fakir miskin, anak yatim piatu dan korban bencana alam. ‘’Penggalangan dana dari sumbangan anggota yayasan dan donatur di luar negeri. Kita salurkan seluruhnya kepada masyarakat Magetan. Ada juga masyarakat di eks-Karesidenan Madiun,’’ terang Bambang.
Bagi Bambang Nogo, berorganisasi sudah menyatu dalam dirinya. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya organisasi yang diikutinya, bahkan dipimpinnya. Di antaranya Ketua Asosiasi Pengusaha Emas Permata Indonesia (APEPI) Magetan, Ketua Paguyuban Pengusaha Gorang-gareng, Ketua Dragon Dance and Singing Club Madiun. Bahkan pernah juga dia menjadi ketua di beberapa cabang olah raga di Magetan. ‘’Ya sekitar tahun 1976 itu saya mulai aktif di organisasi dan yayasan sosial. Itu saya lakukan sampai sekarang,’’ pungkas Bambang. [Bep]
0 komentar: